Jika dulu kita mengenal program PTT sebagai program dokter berangkat ke daerah terpencil yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, kini kita mengenal program bertajuk Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan juga. Keduanya mengirim dokter ke daerah terpencil. Tapi tahukah Anda apa bedanya?
Table of Contents
Fokus berbeda
Jika dokter PTT diutus untuk memperkuat layanan primer dan sekunder seperti puskesmas dan rumah sakit, maka program Nusantara Sehat (NS) fokus pada layanan primer, meliputi layanan kuratif, preventif, dan promotif, khususnya di puskesmas yang lokasinya berada di daerah terpencil.
Program ini juga memiliki fokus pelayanan yang spesifik. Misalnya, pada tahun 2016-2019, program NS berfokus pada permasalahan kesehatan yang mendesak seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, angka gizi buruk, dan angka harapan hidup. Sementara pada tahun 2020 dan 2021, penanganan COVID-19 juga menjadi salah satu fokusnya.
Selain itu, format penugasan NS juga berbeda dengan PTT. Jika dokter PTT mendaftar dan ditugaskan orang ke orangDalam program NS, dokter dikerahkan dalam tim yang terdiri atas dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, ahli gizi, dan tenaga kefarmasian, yang disebut dengan NS (tim) reguler. ). Namun kini NS juga mengeluarkan program bertajuk NS Individual (NSI) yang pesertanya ditugaskan secara individual.
Dalam hal rekrutmen, sangat berbeda. Pada program NS, selain harus melalui serangkaian proses seleksi, calon juga harus menjalani pembekalan yang diisi dengan materi medis dan non medis.
Bagaimana Menjadi Bagian dari NS?
Untuk menjadi peserta NS baik secara tim maupun individu, pertama-tama kita harus mendaftar terlebih dahulu pada saat dibuka rekrutmen. Informasi rekrutmen dapat dilihat di website Nusantara Sehat.
Setelah lulus ujian, kami akan menjalani pelatihan yang berlangsung hingga 30 hari, dimana peserta akan dilatih keterampilan, seputar fokus program NS, hingga wawasan kebangsaan. Kemudian, peserta akan ditempatkan di puskesmas di berbagai wilayah Indonesia yang telah ditentukan Kementerian Kesehatan.
Untuk NS Perorangan (NSI), peserta akan ditugaskan secara individual. Bedanya, peserta NSI reguler diperbolehkan memilih sendiri lokasi penugasan, sedangkan proses seleksi dan durasinya sama dengan NS (tim) reguler.
Apa yang menarik dari program ini?
Salah satu daya tarik dari program NS adalah adanya beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang PPDS bagi alumni NS, “Tabung NS terakhir dibuka pada bulan Desember 2020, jika prosesnya lancar maka studi akan dimulai pada bulan September 2021, sebagai asalkan dokter spesialis juga diterima di perguruan tinggi yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan” jelas dr Imaniyah Husni salah satu peserta NSI.
Mengikuti NS ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. “Untuk gaji per bulan saat ini juga ada gaji ke-13 setelah 1 tahun bertugas sama dengan gaji pokok, dan THR juga bisa didapat saat lebaran misalnya,” jelas dr. Imaniyah, “Kekurangannya mungkin karena format tim, jadi tergantung rekan satu tim juga.”
Dr Imaniyah yang ditempatkan di Halmahera Barat, Maluku Utara untuk program NS, mengaku banyak peserta NS yang memiliki motivasi untuk mengejar peluang beasiswa ini.
Perorangan Khusus NS
Untuk mendukung pelayanan di masa pandemi, pada tahun 2020 Kementerian Kesehatan mengembangkan program NS dan meluncurkan NS Individual COVID-19 yang menugaskan dokter ke rumah sakit khusus untuk pelayanan COVID-19. Berbeda dengan NS Reguler yang memiliki durasi penugasan hingga 2 tahun, NSI COVID-19 memiliki durasi penugasan yang lebih singkat yakni 3 bulan.
Selain itu, dalam penugasan NSI COVID-19 ini, bukan ditempatkan di puskesmas terpencil, melainkan di rumah sakit yang menangani COVID-19. Salah satu peserta NSI, dr. Athaya Hafizha mengungkapkan dengan mengikuti program NSI khusus COVID-19 akan membantu kita untuk tetap melanjutkan program NS reguler tanpa harus melalui proses seleksi dan ujian lagi. Dr Athaya juga mengungkapkan, “dari segi finansial dan kehidupan cukup baik jika bergabung dengan NSI COVID-19, karena kami mendapatkan gaji pokok, insentif, tempat tinggal khusus dan makan 3 kali sehari. gajinya utuh.”
Sayangnya, penugasan NSI Covid-19 tidak dilanjutkan untuk periode 2021. Untuk periode 2021, penugasannya dikembalikan pada program NS Individu dan tim saja.
Pendaftaran program NS
Nah bagi yang berminat mengikuti program NS harus bersiap-siap, karena seleksinya bertahap lho. Mulai dari seleksi administrasi, psikotes, tes wawancara hingga Focus Group Discussion (FGD). “Seleksinya tidak terlalu sulit, namun FGD secara online cukup sulit,” jelas dr. Athaya. Bagi yang memang berminat, dr. Athaya berpesan agar sering memantau website resmi NS atau bergabung dengan grup yang berminat dengan NS.
Informasi mengenai NS dapat dicek disini : https://nusantarasehat.kemkes.go.id/content/sekilas-nusantara-sehat
Informasi pendaftaran periode I tahun 2021 langsung cek disini