
LIKEIN, DONGGALA – Upaya melestarikan pangan lokal digagas warga Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala dengan melakukan pengadaan warung makan Rono Dange secara serentak di beberapa lokasi, mulai dari pinggir jalan raya hingga pesisir pantai.
Rono Dange atau Rono Tapa merupakan salah satu makanan khas Kaili yang terbuat dari olahan ikan teri yang dibungkus dengan daun pisang lalu dipanggang.

Memiliki cita rasa yang khas dan gurih, Rono Dange menjadi menu unggulan yang paling laris disantap warga sekitar.
Salah satu pedagang Rono Dange yang sudah berjualan selama 5 tahun terakhir, Aridah (43 tahun) mengaku, wisata kuliner Rono Dange sangat membantu perekonomian warga Desa Lero yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.
Rata-rata dalam sehari ia mampu menghabiskan 3 ember Rono atau Ikan Teri yang dibelinya dari nelayan setempat dengan harga Rp 500 ribu per ember.
“Dia di sini dari jam 2 siang sampai jam 1 siang,” ujarnya saat ditemui Likein.id, Minggu, 5 Desember 2022.
Sementara itu, Nur Indah Lestari (30 tahun) selaku pemilik warung mengatakan antusias pengunjung sangat tinggi sejak hari pertama toko dibuka, bahkan Rono Dange sebanyak 90 bungkus yang masuk dalam 14 porsi per menu terjual habis setiap harinya. hari.
Sedangkan untuk tiap porsinya dibanderol dengan harga Rp 60.000 dan Rp 80.000 yang terdiri dari beberapa pilihan menu antara lain Rono Dange, Uta Dada Rono Tapa, Uta Keloro, Ikan Bakar Parappe, Rica Jeruk, Dabu-dabu iris/giling, Mangga Rica-rica /kacang tanah , Mentimun, Kerupuk, Perkadel, Nasi Jagung dan Nasi Putih.
Di luar menunya juga terdapat pilihan lain seperti Bakso Kuah Coto Makassar, Gado-gado, Binte, Lalampa, dan Jagung Rebus.
Salah satu pengunjung, Fikriyah (22 tahun) mengatakan, wisata kuliner Rono Dange ini menjadi pilihan tepat untuk bersantap bersama teman atau keluarga karena lokasinya sangat strategis dan lokasinya yang dekat pantai sangat cocok untuk berswafoto.
Ia berharap kedepannya pelayanan warung makan Rono Dange bisa lebih cepat dibuka. (Inul/Kn)