Tokoh LDII yang Terkenal Benyamin Sueb


Sosok tersebut sudah tidak asing lagi di Indonesia, namun hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa Benyamin Sueb yang biasa disapa Bang Ben merupakan salah satu anggota LDII yang di akhir hayatnya aktif memberikan nasehat kepada warga. Di akhir hayatnya, ia berwasiat agar kuburnya diratakan, bukan bergunung-gunung seperti gunung, karena ia tidak menyukai gunung, ujarnya. Salah satu komentarnya yang menarik adalah, “Saya mabuk, tidak ada yang ribut, saya benar, dan sekarang banyak yang gaduh di Al-Quran,” ujarnya.

Benyamin yang telah menunaikan ibadah haji sebanyak empat belas kali, meninggal dunia setelah koma beberapa hari setelah bermain sepak bola pada 5 September 1995 akibat serangan jantung. Benyamin dimakamkan di Taman Pemakaman Karet Bivak, Jakarta. Hal itu dilakukan sesuai wasiatnya, agar ia dimakamkan di samping makam Bing Slamet yang dianggapnya sebagai guru, sahabat, dan sosok yang sangat mempengaruhi kehidupannya.

Dibawah ini sedikit cara hidup yang kami ambil dari wikipedia.

Benyamin Sueb (lahir di Kemayoran, Jakarta, 5 Maret 1939 – meninggal 5 September 1995 pada umur 56 tahun) adalah seorang aktor, komedian, sutradara dan penyanyi berkebangsaan Indonesia. Benyamin telah menghasilkan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film.

Karier Awal

Kesuksesannya di dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dalam grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di kawasan Cengkareng ini kemudian membawa nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi tenar di Indonesia.

Duet bareng Ida Royani

Selain Benyamin, band ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duo penyanyi terpopuler pada masanya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi terkenal dan meraih kesuksesan besar. Sampai-sampai Lilis Suryani, salah satu penyanyi kondang saat itu, tak ada tandingannya.

Gambang Kromong

Orkes Gambang Kromong Naga Mustika didasarkan pada konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur musik modern seperti organ, gitar elektrik, dan bass dipadukan dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong, dan seruling bambu.

Pasca runtuhnya Orde Lama yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin menunjukkan jati dirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, disusul lagu Ondel-Ondel (1971).

Lagu-lagu lain juga mulai populer. Bukan hanya oleh masyarakat Betawi tapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sejumlah lagunya yang laris di pasaran. Apalagi setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang dibawakannya.

Setelah Ida Royani pindah ke Malaysia pada tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duet. Ia digandeng Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, antara lain “Nenamu” dengan hits seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Pengantin Baru, dan Penjaga Toko.

Dunia film

Lewat popularitasnya di dunia musik, Benjamin mendapat kesempatan bermain film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri dan Si Doel Anak Betawi (1976) arahan Syumanjaya semakin menambah ketenarannya. Dalam Diamond Thorns, Benyamin berhasil meraih piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.

Akhir karir

Di penghujung hayatnya, Benyamin juga masih terus merambah dunia panggung hiburan. Selain bermain sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya bersama grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti The Originator dan Cold-cold menjadi andalan album tersebut.

Sumbangan kepada Gambang Kromong

Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia sering disapa) merupakan seniman yang berjasa dalam mengembangkan kesenian tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian tersebut, nama Benyamin semakin populer. Pada tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang pemutaran lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut tidak menghambat karir musik Benyamin, malah sebaliknya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menghadirkan musik Gambang Kromong yang dipadukan dengan unsur modern.

http://id.wikipedia.org/wiki/Benyamin_Sueb

BACA JUGA   Cara Membuat Terakhir Dilihat pada WhatsApp Tidak Berubah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *