Pernahkah Anda mendengar tentang gelar master di bidang nutrisi, tetapi pernahkah Anda mendengar tentang spesialis nutrisi klinis? Tahukah anda Program Studi Gizi Klinik itu seperti apa? Tak kenal maka tak sayang. Yuk, kita baca penjelasan mengenai program studi Gizi Klinik berikut ini:
• Saat ini, tercatat hanya 3 pusat program studi Gizi Klinik di Indonesia! Hanya di UNHAS, UI, dan UNPAD.
• Lama Studi : 4 semester dari jenjang S2/ 7 semester dari jenjang Sarjana (UI), 7 semester (UNDIP), 4 semester dari jenjang Magister / 8 semester dari jenjang Sarjana (UNHAS).
• Biaya Belajar: SPP 14 juta (UI) dan 11,5 juta (UNDIP) dengan kontribusi 35 juta (UI) dan 15 juta (UNDIP). UNHAS kami belum menerima informasinya.
Table of Contents
Mengapa program studi gizi klinis?
Dokter spesialis gizi, dr. Elfina Rachmi, M. Gizi, SpGK menjelaskan bahwa dokter spesialis gizi klinis merupakan suatu spesialisasi yang erat kaitannya atau menjadi bagian dari gaya hidup seseorang, khususnya pengaturan pola makan sehari-hari baik pada saat sehat maupun pada saat sakit, sesuai dengan kebutuhan individu. “Gaya hidup sehat adalah sebuah pilihan, untuk menjaga kesehatan jangka panjang, dan mencegah timbulnya penyakit degeneratif serta mencegah komplikasi menjadi lebih parah,” kata dr. Elfina.
menurut dr. Elfina, seorang dokter spesialis gizi klinis, berperan besar dalam upaya pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit, “Karena ilmu pengetahuan khususnya mengatur pola makan individu ini akan terus berlanjut sepanjang kehidupan manusia terus berlanjut di seluruh dunia.”
Apalagi berdasarkan data, jumlah penyakit degeneratif dan obesitas semakin meningkat setiap tahunnya, hal ini disebabkan oleh peran utama dari pola hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat tugas dokter spesialis gizi semakin berat, sementara dokter spesialis gizi klinis di Indonesia masih terbatas sehingga masih sangat dibutuhkan untuk didistribusikan ke seluruh rumah sakit di Indonesia.
Sementara itu dr. Claresta Diella (PPDS UI) menambahkan bahwa nutrisi klinis tidak hanya mempelajari ilmu tentang bahan makanan saja, namun juga bagaimana makanan yang terkadang terlupa dalam suatu terapi penyakit dapat berdampak pada proses penyembuhan penyakit tersebut, misalnya saja bagaimana makanan tersebut dikonsumsi. Kandungannya mempengaruhi baik zat gizi makro, zat gizi mikro, maupun zat gizi tertentu yang dapat berdampak pada perjalanan suatu penyakit.
Selain itu, cakupan ilmu gizi klinis juga sangat luas, mulai dari anak-anak hingga lansia, mulai dari pasien bedah, penyakit dalam, psikiatri, ibu hamil dan menyusui, “masih banyak yang bisa dikembangkan dan dipelajari,” ujar dokter yang akrab disapa dr. ini Ella.
Ruang lingkup keilmuan dan proses kajiannya?
Program studi gizi klinis mencakup ilmu gizi yang berkaitan dengan penyakit metabolik, endokrin, penyakit akut dan kronis, serta proses degeneratif/penuaan. berkaitan dengan aspek promotif, preventif dan kuratif. Sedangkan proses studi pada program studi gizi klinik meliputi tahapan seperti pelayanan di unit rawat jalan, rawat inap dewasa dan anak, perawatan intensif, unit pelayanan makanan, tanpa harus jaga malam/inap di IGD/IGD.
menurut dr. Elfina, proses pendidikan dokter spesialis gizi klinik tidak hanya meningkatkan kognitif saja, namun juga melatih mental, melatih kepekaan sosial, empati, dan kepedulian terhadap pasien, “Dibutuhkan semangat dalam menjalankan proses pendidikan” tambah dr. Elfina. Selain itu ada juga yang namanya dokter spesialis gizi perawatan rumah, mengunjungi rumah sabar, dan menindaklanjuti pasien pulang ke rumah, setelah terapi di rumah sakit misalnya, yang berbeda dengan beberapa program studi lainnya.

Lalu apa bedanya dengan Magister Nutrisi? dr. Ella menjelaskan, selama masa studi Magister Gizi, mahasiswa tidak terjun langsung ke pasien sehingga penerapan terapi nutrisi pada pasien belum banyak, sedangkan dokter spesialis gizi klinis lebih banyak di ranah kedokteran dimana mahasiswa melakukan terapi langsung, “karena terapi nutrisi dipersonalisasi”. Magister Nutrisi biasanya bekerja di bidang penelitian dan pengembangan.
Prospek?
Menurut dr. Elfina, prospek kerja utama dokter spesialis gizi klinis adalah memberikan terapi nutrisi medis untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, membantu mengurangi lama rawat inap, dan mengurangi komplikasi penyakit dengan terapi nutrisi medis sesuai kebutuhan pasien sesuai kondisi klinis pasien.
Selain itu, prospek layanan rawat jalan juga sangat besar seperti klinik kesehatan, program diet untuk obesitas, estetika, dan lain-lain, apalagi mengingat jumlah kasus obesitas yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hal senada juga diungkapkan dr. Ella, “Prospek pekerjaannya sangat luas, karena terkadang orang mengira nutrisi klinis hanya menangani pasien obesitas. Namun seperti pada pasien kritis, pasien bedah, dan penyakit dalam, peran nutrisi sangatlah penting.”
Selain itu, dr. Ella menambahkan, seorang dokter spesialis gizi klinis yang berminat di bidangnya riset juga dapat terlibat dalam bidang penelitian dan penelitian.
Tetapi…
Bagi yang akan memilih klinik PPDS Gizi, dr. Elfina berpesan untuk memperdalam ilmu dasar anatomi dan fisiologi manusia khususnya yang berkaitan dengan saluran cerna, “karena merupakan ilmu dasar yang penting dikuasai sebelum berencana memulai pendidikan”.
Perilaku dan motivasi yang kuat dalam menempuh pendidikan juga menjadi kunci untuk lebih membantu kehidupan masyarakat. Selain itu kejujuran, integritas, mampu bekerja sama dengan baik juga dapat menunjang kelancaran proses wawancara, sedangkan pengetahuan dasar kemampuan bahasa Indonesia, bahasa inggris, tes potensi akademik akan menunjang proses tes tertulis.
Selain itu, dr. Ella berpesan, “ikuti seminar-seminar terkait nutrisi klinis untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam lingkup nutrisi klinis, buatlah makalah terkait nutrisi dan kajian pastinya, banyak membaca jurnal terkait nutrisi”. Akan lebih baik lagi jika Anda mendapat kesempatan magang di departemen ilmu gizi. Terakhir, jangan lupa untuk membiasakan hidup sehat dengan menjaga BMI tetap normal.
Jadi, apakah Anda tertarik menjadi dokter spesialis nutrisi klinis?